Kamis, 03 Februari 2011


Bangun dinding yang kuat dan aman

Dinding merupakan pelindung sebuah rumah yang sekaligus pembatas antara lingkungan di dalam rumah dengan lingkungan diluar rumah.Agar menjadi pelindung yang baik,dinding harus didesain kuat dan aman. Agar kekuatan struktur dinding bangunan rumah terjamin,terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat membangun.

1. Gunakan pola susunan bata yang benar.

Sebuah dinding yang kuat haruslah memenuhi beberapa standar baku.Salahsatunya adalah standar penyusunan batubata sebagai bahan utama pembentuk dinding.Pola pemasangan bata untuk dinding yang benar adalah dengan ketebalan minimal 1/2 bata untuk non struktural dan 1 bata untuk struktural. Hal ini sesuai dengan standar Peraturan Bahan Bangunan Indonesia NI-3 d
2.Pilih struktur baja ringan yang bermutu tinggi

Dinding dengan struktur baja ringan saat ini mulai banyak digunakan untuk bangunan rumah.Jika menerapkan struktur ini,pilihlah jenis baja ringan yang bermutu tinggi.Baja ringan yang bermutu tinggi high tensile atau cukup disebut hi-ten terdiri dari 55% lapisan aluminium;43,5% zinc;dan 1,5% alloy.Struktur ini tidak hanya menggantikan fungsi dinding,tetapi juga menggantikan fungsi kolom.Selain itu,struktur ini juga dapat mendukung beban struktur yang ada diatasnya.
an NI-10

3.Buat dinding yang tahan gempa dan anti rayap

Saat terjadi gempa,ada kemungkinan dinding akan hancur akibat terjadinya guncangan.Oleh karena itu,bangunlah dinding dengan struktur yang kuat. Dinding dengan struktur baja ringan mutu tinggi bisa dijadikan alternatif solusi. Dinding ini bisa menahan daya dukung tanah yang tidak stabil.Selain itu,struktur jenis ini juga lebih aman dari serangan rayap.Serangan rayap bis membuat dinding menjadi rapuh.

4. Bangun dinding dengan campuran beton yang tepat.

Salah satu ciri dinding yang kurang bagus adalah kopong dan mudah rapuh.Agar dinding tidak mudah rapuh maka campuran beton yang digunakan pun harus tepat. Campuran beton untuk dinding yang tepat adalah 1 : 2 (artinya satu bagian semen dan dua campuran pasir.Campuran beton ini bisa digunakan untuk ikatan antarbatu bata.

5.Hindari retak rambut pada dinding.

Terjadinya retak rambut pada dinding bisa disebabkan oleh elastisitas plesteran yang kurang baik. Bila tidak ditanggulangi,retak rambut bisa menyebabkan dinding menjadi keropos sehingga mengalami perlemahan. Langkah sederhana untuk meminimalisasi retak rambut adalah dengan cara memercikkan air terlebih dahulu ke dinding sebelum memplester dan mengecatnya.

6. Bebaskan dinding dari serangan jamur

Jamur dapat menghancurkan dan merusak konstruksi bata dan plesteran dinding.Jamur pun dapat membahayakan penghuni rumah bila terisap. Cegahlah jamur pada dinding dengan menggunakan cat khusus anti jamur dan lumut pada saat mengecat dinding.Untuk dinding yang telanjur berjamur,lakukan treatment berikut :
- Bersihkan dinding terlebih dahulu
- Siram dinding yang sudah dibersihkan dengan cairan desinfektan
- Keringkan dinding yang sudah disiram cairan desinfektan
- Lakukan pengecatan kembali dengan mengunakan cat anti jamur.

7.Perkuat dinding dengan kolom praktis,sloof dan ringbalk


Sebuah struktur dinding haruslah mempunyai ikatan dan penahan beban.Untuk itu,keberadaan kolom praktis,sloof dan ringbalok sangat mutlak dalam struktur bangunan rumah.Ketiga bagian tersebut berfungsi untuk mengikat pasangan bata dan menahan atau menyalurkan beban struktur pada bangunan.Daya ikat dan pemasangan ketiga unsur struktur tersebut juga harus benar-benar kuat untuk menjamin keamanan bangunan.

ADUKAN PASANGAN

untuk melekatkan pasangan baik batu kali,bata,batu cetak atau bahan lain yang digunakan adukan.
Adukan,terdiri dari bahan seperti: portlan cement(pc),semen merah(sm),tras(tr)dan pasir(ps) menurut perbandingan tertentu ditambah air secukupnya.Adukan yang telah di campur menjadi keras melalui tambahan air dan udara.
Pada umumnya bahan adukan ditakar menurut perbandingan campuran sebagai berikut:
1> Untuk pasangan batu kali/bata:
     a. 1 kp : 1 cm : 2 - 3 ps.
     b. 1 pc : 1/4 kp : 5 - 7 ps.
     c. 1/2  pc : 1 kp : 7 pc(untuk batu cetak).
 2> Untuk pekerjaan kedap air:
     a. 1 kp : 1 sm : 1 ps.
     b. 1 pc : 2 ps.
 3> Untuk pasangan yang berhubungan air yang mengandung garam:
     a. 1 pc : 1 tr : 2 1/2 ps.
     b. 1 pc : 2 ps.
 4> Untuk pasangan ubin dan krepus/wuwung:
     a. 1 kp : 2 ps.
     b. 2 kp : 3 - 4 ps(untuk ubin dinding).
 5> Untuk plesteran:
    a. 1 kp : 1 sm : 2 - 3 ps.
    b. 2 kp : 1/4 pc : 7 - 8 ps.
 6> Untuk pasangan angker dan klos kayu:
        1 pc : 3 - 4 ps.