Jumat, 01 April 2011

PENGERJAAN RANGKA ATAP

Pekerjaan Atap adalah salah satu bagian yang harus mendapatkan perhatian khusus, karena atap merupakan salah satu yang membuat rumah menjadi tidak lagi nyaman karena "Bocor".








Rangka atap bisa dibuat dari dua jenis bahan material, yaitu dari kayu atau dari logam ( besi siku dan Baja Ringan) tergantung dari biaya yang disediakan.



Untuk penjelasan Atap Baja ringan sudah kami bahas pada artikel "Tips-Tips", proses tahapannya akan kita bahas satu persatu.



Bentuk Dasar Atap genteng terdiri dari 3 type, yaitu Perisai, Pelana dan Piramid.

Kemudian berkembang bentuk-bentuk atap lainnya seperti Atap Joglo (Jawa), Atap rumah tradisional minang (Sumatra), Atap Rumah Tradisional Toraja (Sulawesi) dan lain-lain.















Kali ini akan dibahas jenis dan ukuran yang digunakan serta hanya bentuk dasar atap yang pada umumnya banyak digunakan, dengan konstruksi dari bahan kayu, yang penutup Atapnya menggunakan Genteng (Keramik atau Beton).











A. Konstruksi Atap Kayu



Ukuran Balok Kayu Rangka Atap yang digunakan 6cm x 15cm atau 8cm x 15 cm atau cm x 12 cm tergantung dari bentangan rangka atap yang dibutuhkan.

Balok kayu ini digunakan untuk kuda-kuda dan Gording.

Untuk bentuk atap perisai dibuat 2 jenis Rangka kuda-kuda yaitu untuk bagian tengah dan bagian diagonal atap yang biasa disebut Jurai Atap, digunakan juga sebagai konstruksi tempat dipasangnya Nok atap yang miring, sedangkan untuk bentuk atap pelana dibuat satu type Kuda-kuda.

Kayu untuk Balok Kaso terdiri dari dua ukuran tergantung jenis dan type genteng yang akan digunakan. Ukurannya 4cm x 6cm x 4 m atau 5cm x 7cm.

Kayu untuk Reng juga terdiri dari dua ukuran tergantung jenis dan type genteng yang akan digunakan. Ukurannya 2cm x 3cm atau 3cm x 4cm.





B. Konstruksi Baja Ringan atau Besi Siku



Apabila hendak menggunakan Konstruksi Atap menggunakan bahan dari Baja Ringan atau Besi Siku, agar dikonsultasikan dengan pihak Supplier atau perusahaan yang sudah biasa menangani pekerjaan atap dari bahan Logam, karena pembuatan dan pemasangannya dilakukan oleh pihak supplier.

Berikan foto copy Gambar Denah lantai dan Potongan serta Denah Atap kepada Supplier agar bisa dibuatkan perhitungan Biayanya.



Sebagai bahan pertimbangan memilih supliier jangan hanya karena tergiur oleh "harga murah", akan tetapi perhatikan referensi yang dimiliki Supplier tersebut dan kwalitas pekerjaannya.







Tahapan Pengerjaan



Proses pekerjaan Rangka Atap bisa dimulai pembuatan atau pemesanannya pada saat pemasangan dinding dan kolom beton sebagian besar sudah terpasang (kalau bangunan dua lantai dinding dan kolom dibagian lantai atas).

Pembuatan Rangka Atap dari bahan kayu adalah membuat kuda-kuda dan menyiapkan teknik sambungan diujung balok Gording yang akan disambungkan dengan Gording disebelahnya.

Letakkan Kuda-kuda yang sudah dibuat diatas balok beton keliling (ring Balok), kemudian dipasang Balok Gording sebagai pengikat antara kuda-kuda.

Setelah kuda-kuda terikat kuat dengan Gording, kemudian dipasang balok "Ikatan Angin" dengan ukuran 5cm x 10 cm secara silang (diagonal) diantara kuda-kuda.

Apabila Balok Gording sudah terpasang, dapat dilakukan pemasangan balok Kaso.

Jarak pemasangan Reng disesuaikan dengan Type dan jenis Genteng yang akan digunakan, karena setiap type dan jenis genteng mempunyai ukuran yang berbeda, Reng dapat mulai dipasang setelah balok kaso sudah terpasang diatas gording.

Sebaiknya pemasangan Genteng dilakukan setelah balok Kaso terpasang semua dan sebagian besar Reng sudah terpasang pula, karena dikhawatirkan kuda-kuda belum terikat kuat oleh balok Gording dan balok Kaso dengan kuat.

Tahap berikutnya bisa dimulai pembuatan talang dari bahan seng atau karpet karet dan pemasangan Genteng nok di wuwungan (paling atas) atau dibagian jurai.

CARA PELAKSANAAN PENGECATAN YANG BAIK

Pekerjaan pengecatan adalah salah satu pekerjaan finishing yang harus mendapat perhatian khusus, mengingat keindahan dan kerapihan sebuah rumah tergantung dari hasil akhir Pengecatan.




Pada umumnya tata cara dan pelaksaan pekerjaan Pengecatan dilakukan kurang hati-hati, sehingga kwalitas pekerjaannya menjadi kurang baik.



Banyak hal menjadi penyebab kurang baiknya hasil pekerjaan cat, oleh karena itu sebaiknya dilakukan pengawasan dengan baik agar kwalitas pekerjaannya baik.



Cara pelaksanaan pengecatan dinding baru dan lam berbeda, kali ini yang kita bahas adalah pengecatan untuk dinding baru.



Tata cara Pelaksanaan Pengecatan :



Tata cara dan Tahapan pelaksanaan pekerjaan Plesteran dan Acian sudah dilaksanakan dengan baik dan benar.

Permukaan Acian pada dinding sudah benar-benar kering (tidak ada lagi noda basah.

Lakukan pengamplasan secara merata pada permukaan acian dinding.

Bersihkan permukaan acian dari segala noda kotoran, minyak (olie,solar dll).

Terutama untuk noda minyak harus dibersihkan sampai runtas.

Setelah pengamplasan dan pembersihan, untuk mendapatkan hasil yang baik dan cat dapat merekat dengan kuat, lakukanlah tahap pertama dengan menggunakan cat dasar untuk dinding.

Usahakan penggunaan plamuur dinding seminimal mungkin (hanya untuk bagian dinding yang berlubang atau acian yang gompal).

Pelaksanaan pekerjaan pengecatan dilakukan secara lapis perlapis.

Setiap tahapan (lapisan) dilakukan setelah cat tahap sebelumnya benar-benar sudah kering (jangan tergesa-gesa).

Untuk mendapatkan hasil pengecatan yang baik, dinding baru dilaksanakan dengan 3 – 5 tahap lapisan cat.





Hasil akhir pengecatan akan baik apabila tat cara tahapan-tahapan dilaksanakan dengan baik dan hati-hati.

PENGERJAAN BETON BERTULANG

Pada bagian Pekerjaan Beton Bertulang terdapat beberapa tahapan pelaksanaan.


Besaran dari ukuran/dimensi beton disesuaikan dengan luas bangunan yang direncanakan.Didalam uraian ini tidak membahas masalah besaran ukuran/dimensi dari Pekerjaan Beton Bertulang.Karena setiap desain rumah mempunyai dimensi/ukuran beton bertulang yang berbeda.



Setelah Pekerjaan Pondasi selesai dikerjakan dan sudah dilakukan pengurugan kembali tanah bekas galian, maka kita akan memulai Pekerjaan Beton Bertulang.



A. Pekerjaan Sloof dan Kolom Beton



Tahapan Pekerjaan :


  • Untuk melaksanakan proses Pekerjaan Sloof beton dapat dilakukan secara estafet dengan proses pelaksanaan pekerjaan Pondasi.
  • Pada saat pekerjaan galian tanah pondasi dimulai, dapat pula mulai dilakukan pemotongan besi beton dan Cetakan Beton Sloof (Begisting) dari papan kayu yang murah ukuran 2/20 atau multipleks sesuai dengan ukuran/dimensi dari Sloof dan Kolom beton yang direncanakan.
  • Setelah sebagaian besar pekerjaan pemotongan besi beton dilakukan, bisa dimulai dilaksanakan pekerjaan merangkai besi beton menjadi rangka tulangan untuk Sloof
  • Beton kemudian rangka tulangan untuk kolom beton.
  • Setelah Pekerjaan Pondasi mencapai 50%, pekerjaan proses pemasangan Sloof beton dan kolom beton bisa dimulai.
  • Letakkan rangkaian beton bertulang sloof yang telah dibuat diatas permukaan pondasi.
  • Kemudian pasang Cetakan Beton Sloof (Begisting) diatas rangkaian besi bertulang sloof.
  • Setelah sebagian besar rangkaian besi beton dan begisting sloof terpasang, bisa mulai dilakukan pemasangan rangkaian besi beton dan begisting untuk kolom.
  • Tahap selanjutnya bisa dimulai pengecoran adukan beton untuk Sloof.
  • Sedangkan untuk pengecoran kolom, dilakukan secara bertahap bersamaan dengan pemasangan dinding batu bata.








Hal-hal yang perlu diperhatikan :

  • Diperiksa kembali apakah Stek besi beton diameter 6 mm sudah terkait dengan kuat pada pondasi batu kali.
  • Tariklah benang mulai dari ujung pondasi kesisi ujung yang satunya, gunanya untuk menentukan ketepatan pasangan Sloof beton diatas pondasi.
  • Periksa ukuran/dimensi rangkaian besi beton bertulang sloof dan kolom yang sedang dibuat maupun yang akan dipasang, sudah sesuai dengan dimensi pada gambar kerja lapangan.
  • Pada saat pemasangan Rangkaian besi beton untuk kolom perhatikan betul posisi rangkaian besi beton sudah terpasang tegak lurus atau siku.
  • Perhatikan pada saat pengecoran adukan campuran beton kedalam cetakan Sloof beton (begisting), cetakan benar-benar terisi adukan beton dengan padat (tidak ada rongga).
    kalau ada rongga di beton, akan mengurangi kekuatan Sloof.
  • Pada saat pengecoran adukan beton, didalam cetakan tidak boleh terdapat kotor apapun, dan tidak boleh ada tumpahan minyak.
  • Cetakan (begisting) sloof jangan dibuka dulu sebelum adukan beton benar-benar kering.

PEKERJAAN PEMASANGAN KUSEN PADA BANGUNAN

Permintaan perumahan terus meningkat dan perkembangan yang demikian pesatnya, sehingga kusen yang umumnya terbuat dari bahan kayu, sekarang banyak dijumpai pula dari bahan aluminium, baja maupun dari plastik PVC.




Kayu yang baik untuk kusen umumnya dari kayu jati, karena mempunyai umur dan kekuatan yang baik.

Sifat kayu jati untuk melengkung maupun terpuntir sangat kecil dibandingkan jenis kayu yang lain.

Disamping itu jika kusen tadi dipolitur, membuat permukaannya transparan dan akan terlihat indah.

Untuk bahan kayu Kalimantan yang baik adalah kayu Kamper Samarinda Oven, karena seratnya halus, sedangkan bahan kayu Bengkirai cukup kuat dan murah tetapi pengerjaannya sulit karena keras, sehingga setelah jadi kusen harganya tidak berbeda dengan kusen dari kayu Kamper.





Jenis-jenis Kusen antara lain :



Kusen pintu

Kusen jendela

Kusen gabungan pintu dan jendela

Bouvenlight (utk lubang hawa saja)



Pada pemasangan kusen pintu umumnya mempunyai ketinggian yang seragam terhadap kusen pintu yang lainnya (kecuali desain khusus).

Demikian juga tinggi jendela diusahakan mempunyai ketinggian yang sama dengan kusen pintu, kecuali untuk hal-hal yang sifatnya khusus misalnya kusen jendela untuk kamar mandi.

Perlu diperhatikan pula kearah mana rencananya pintu akan dibuka.

Variasi bentuk/model kusen pintu sebenarnya tidak banyak dan lebih banyak variasi pada bentuk/model daun pintunya.





Hal-hal yang musti diperhatikan :



Mempersiapkan alat-alat dan bahan-bahan material yang dibutuhkan.

Memahami dan dapat mempergunakan alat-alat untuk memasang kusen dengan benar.

Menjaga dan memperhatikan keselamatan kerja dengan benar.

Memasang kusen dengan benar sesuai dengan gambar rencana.

Memasang kusen pada ketinggian yang telah ditentukan.

Memasang kusen dengan tegak.

Memasang kusen pada as.

Memasang kusen pada tempat/posisi yang telah ditentukan dalam gambar.





Peralatan yang harus disiapkan :



Penggaris Water pass

Unting-unting : Alat yang terdiri dari bandul dan benang untuk membuat tegak lurus pemasangan.

Meteran ukuran 5 m

Benang nylon

Alat tulis Pensil



Pemasangan Kusen Pintu











Pemasangan Kusen Jendela







Ketepatan dan keakuratan pemasangan kusen sangat menentukan mudah atau tidaknya pintu untuk dibuka dan ditutup.



Oleh karena itu jangan sampai pemasangan kusen tidak sempurna, karena akibatnya akan timbul pekerjaan bongkar pasang kusen pada saat penyetelan daun pintu.

BOUWPLANK


Sebelum dilakukan pekerjaan penggalian tanah untuk pondasi, maka dilakukan terlebih dahulu pekerjaan pemasangan papan Bouwplank.

Bouwplank berfungsi untuk membuat titik-titik as bangunan sesuai dengan gambar denah bangunan yang diperlukan untuk penentuan jalur/arah pondasi dan juga sebagai dasar ukuran tinggi/level/peil penentuan ketinggian lantai dalam rumah dengan permukaan jalan.



Syarat-syarat memasang bouwplank :



Kedudukannya harus kuat dan tidak mudah goyah/terlepas

Berjarak cukup dari rencana pekerjaan galian, diusahakan posisi bouwplank tidak terganggu atau tidak goyang akibat pelaksanaan pekerjaan galian pondasi

Papan Bouwplank harus bisa dibuat titik atau dibuat tanda-tanda dengan cat atau spidol untuk posisi pemasangan paku pengikat benang.

Sisi permukaan atas bouwplank harus terletak satu bidang (horizontal) dengan papan bouwplank lainnya dan water pas.

Letak pemasangan papan bouwplank harus seragam (menghadap kedalam bangunan semua).

Garis benang yang dipasang pada bouwplank merupakan as (garis tengah) dari rencana pemasangan pondasi dan dinding batu bata.